EURUSD naik 0.15% ke 1.1343 pada hari Rabu, 19 Januari ketika volume trading relatif rendah. Pada setengah hari pertama, permintaan terhadap aset sensitif risiko tetap tinggi karena futures indeks AS pulih dan imbal hasil Treasury 10-tahun AS mengalami bull-flattening (suku bunga jangka panjang turun lebih cepat dibandingkan suku bunga jangka pendek).
Pasar saham dibuka lebih tinggi, tetapi berada di area merah saat trading ditutup. S&P 500 turun 1% ke 4,532, dan NASDAQ turun 1.15% ke 14,340.25. Indeks saham melemah karena saham mega-cap seperti Amazon, Tesla, dan Apple dilepas investor karena mereka tidak dapat menilai potensi profit sehubungan dengan pengetatan kebijakan moneter.
EURUSD memantul ke 1.1357, kemudian aktivitas spekulan menurun drastis. Akhirnya, Euro ditutup di 1.1343 pada sesi Rabu.
Agenda makroekonomi hari ini (GMT+3)
Prospek saat ini
Berbagai mata uang mayor menunjukkan performa bervariasi pada trading Asia. Dolar Australia naik 0.3%, sedangkan Dolar Selandia Baru turun 0.3%. AUDUSD dan AUDNZD memantul karena data pasar tenaga kerja Australia berkibar untuk bulan Desember. Sebaliknya, Dolar Selandia Baru tertekan.
Futures indeks AS naik. Euro diperdagangkan di 1.1350. Harga berkisar di dekat SMA 55-hari (garis keseimbangan), yang diperkuat oleh garis tren 14 Januari dari puncak 1.1483. Berbagai persilangan Euro tampak tidak jelas. Kecuali situasi memburuk pada trading Eropa, level 1.1385 mungkin diuji pada akhir hari.
Pantulan pasangan mata uang ini dari 1.1315 adalah koreksi dari pergerakan turun dari 1.1434 ke 1.1315. Jika saham AS kembali mengalami aksi jual signifikan, EURUSD terancam menyentuh 1.1305 pada akhir pekan.
Ada situs web yang lebih cocok untuk kamu
Situs web baru dengan layanan yang lebih sesuai untuk lokasimu baru saja diluncurkan!
Daftar di sini dan dapatkan Bonus Sambutan 30%.