Trading Forex
- Kondisi Trading
- Penyetoran dan Penarikan Dana
- Aplikasi Alpari Mobile
- Platform Trading MetaTrader 4
- Platform Trading MetaTrader 5
Investasi
- Rating
- Layanan PAMM
- Kondisi Investasi
- Desainer Portofolio PAMM
- Alpari Invest
Program Loyalitas
Promo
- Penawaran Spesial & Bonus
- Program Rekomendasikan Teman
Analisis
- Ulasan Pasar
- Kalender Ekonomi FXStreet
- Sarana Analisis
- Aplikasi Alpari Mobile
Pemula
- Artikel tentang Forex
- Glosarium
- Akun Demo
Tentang Kami
- Berita Perusahaan
- Kualitas Layanan
- Pusat Bantuan
- Naikkan Permintaan
- Program Kemitraan
- Program Sponsorship
- Tanggung Jawab Sosial

WTI Berhasil Mencapai Target Penguatan

Alpari

Stok minyak mentah di Amerika Serikat meningkat 7,238 juta barel pada akhir pekan tanggal 29 Maret 2019 – yang merupakan kenaikan tertinggi sejak 18 Januari – menyusul kenaikan 2,8 juta barrel yang terjadi di minggu sebelumnya. Walaupun demikian, pergerakan tersebut sebetulnya merupakan penurunan sebesar 0,425 juta jika dibandingkan dengan ekspektasi pasar. Sementara itu, persediaan bensin turun 1,781 juta barel, setelah sempat mengalami penurunan 2,883 juta pada minggu sebelumnya. Banyaknya cadangan crude oil tipe WTI tersebut bertepatan dengan pergerakan harga yang telah mencapai area resistance green.

Secara teknikal harga berpotensi terkoreksi down menuju kisaran level harga USD 60.48 per barel, atau pada batas trendline up. Harga akan melanjutkan pelemahan jika berhasil break down dan close secara daily di bawah trendline up tersebut. Akan tetapi jika harga masih bertahan di atas trendline up tersebut, probabilitas harga untuk menembus area resistance green cukup besar.

Ulasan Terkini

WTI Sedang Menguji Area Resistance Daily

Bursa perdagangan komoditas crude oil pada sesi US kemarin sangat bergairah. Dari Pembukaan market sampai penutupannya diperdagangkan positif. Saat ulasaan ini dibuat crude oil dengan jenis WTI diperdagangkan level harga 57.63 dolar AS perbarel. Area tersebut bertepatan dengan area resistance daily yang tercatat pada kisaran level harga 57.40 sampai 59.03. Katalis yang akan membawa WTI untuk kembali menguat cukup sepi pada akhir bulan ini. Kondisi tersebut berpotensi membawa komoditas crude oil WTI untuk pullback down kembali.

21 Juni 13:33

DXY Masih Kokoh Di Dalam Trend Naik

Semenjak gendering perang dagang AS dan China kembali berkumandang, kondisi perekonomian dunia berada dalam ambang ketidakpastian. Kondisi ini membawa reaksi risk-off yang mana para investor menginvestasikan dan menjaga dana mereka ke asset-asset lindung nilai. Asset lindung nilai yang menjadi primadona saat ini adalah dollar AS karena memberikan imbal hasil yang sangat baik setelah yield obligasi jangka pendek memberikan imbal hasil sama baik dengan yield obligasi jangka panjang.

30 Mei 08:53

WTI Masih Kokoh Dalam Slope Naik

Persediaan minyak mentah AS turun 9,589 juta barel yang tercatat dalam report tanggal 15 Maret 2019, menyusul penurunan 3,862 juta pada minggu sebelumnya. Ini adalah penurunan terbesar dalam inventaris minyak mentah AS. Penurunan tersebut di sumbang terbesar oleh persediaan bensin yang turun 4,587 juta barel, setelah jatuh 4,624 juta pada minggu sebelumnya. Penuruan persediaan minyak tersebut akan semakin mencerahkan arah pergerakan crude oil tipe WTI.

26 Maret 12:53

WTI Mengkokohkan Pergerakan Naiknya

Perdagangan komoditas crude oli WTI hari ini masih diperdagangkan menguat di dalam jalur trend naik daily. Selama kurang lebih empat minggu, crude oil WTI bergerak simultan untuk membentuk high yang lebih tinggi. Saat ini crude oil dengan jenis WTI sedang diperdagangkan di kisaran level harga 59.04 dollar per barrel. Data Inventori Minyak Mentah yang dirilis oleh Energy Information Administration (EIA) mengukur perubahan mingguan jumlah barel minyak mentah komersil yang disimpan perusahaan-perusahaan AS pada minggu lalu bernilai minus 3.862 juta barrel semakin mengkokohkan penguatan dari crude oil.

15 Maret 10:58

Ekonomi Mengalami Pesimisme, Minyak Mentah Tertekan

Pada perdagangan hari Selasa kemarin (26/2) harga minyak mentah dunia dibuka stagnan kemudian sempat menguat pada jam perdagangan Amerika Serikat, dan ditutup di kisaran level USD55.80/barrel. Pesimisme akan adanya pelemahan jumlah produksi karena perlambatan perekonomian di Amerika Serikat tampak menjadi salah satu penyebab utama stagnannya pergerakan harga minyak mentah saat ini. Di samping itu, mulai berakhirnya musim dingin di negara belahan bumi utara, tampak memberikan efek penurunan permintaan akan minyak pemanas yang bahan mentahnya berasal dari minyak mentah.

27 Februari 09:27